Menurut Paul Lane, data warehouse merupakan database relasional yang
didesain lebih kepada query dan analisa dari pada proses transaksi,
biasanya mengandung history data dari proses transaksi dan bisa juga
data dari sumber lainnya. Data warehouse memisahkan beban kerja analisis
dari beban kerja transaksi dan memungkinkan organisasi menggabung/konsolidasi
data dari berbagai macam sumber.
Data warehouse merupakan pendekatan untuk menyimpan data dimana sumber-sumber data yang heterogen(yang biasanya tersebar pada beberapa database OLTP) dimigrasikan untuk penyimpanan data yang homogen dan terpisah. Keuntungan yang didapatkan dengan menggunakan data warehouse tersebut dibawah ini (Ramelho).
1.
Data diorganisir dengan
baik untuk query analisis dan sebagai bahan untuk pemrosesan transaksi.
2.
Perbedaan diantara struktur
data yang heterogen pada beberapa sumber yang terpisah dapat diatasi.
3.
Aturan untuk transformasi
data diterapkan untuk memvalidasi dan mengkonsolidasi data apabila data
dipindahkan dari database OLTP ke data warehouse.
4.
Masalah keamanan dan
kinerja bisa dipecahkan tanpa perlu mengubah sistem produksi.
.
Membangun data warehouse tentu
saja memberikan keuntungan lebih bagi suatu perusahaan, karena data warehouse
dapat memberikan keuntungan strategis pada perusahaan tersebut melebihi
pesaing-pesaing mereka. Keuntungan tersebut diperoleh dari beberapa sumber
(Sean Nolan,Tom Huguelet):
Ø Kemampuan untuk mengakses data yang besar
Ø Kemampuan untuk memiliki data yang konsistent
Ø Kemampuan kinerja analisa yang cepat
Ø Mengetahui adanya hasil yang berulang-ulang
Ø Menemukan adanya celah pada business knowledge atau
business process.
Ø Mengurangi biaya administrasi
Ø Memberi wewenang pada semua anggota dari perusaahan
dengan menyediakan kepada mereka informasi yang dibutuhkan agar kinerja bisa
lebih efektif.
Kesimpulan
Datawarehouse dan Business
Intelligence (DWH-BI) merupakan teknologi strategis bagi para eksekutif
pengambil keputusan, operasional bisnis, hingga penyampaian informasi untuk
rekanan bisnis dan pelanggan prioritas. Dengan kata lain, inisiatif strategis
DWH-BI yang berhasil selalu memfokuskan diri pada permasalahan bisnis spesifik
yang membutuhkan analisis, bukan sekedar pada permasalahan teknologi. Sehingga,
manajemen DWH-BI yang tepat perlu diawali dari business driver DWH-BI, untuk
kemudian business driver itu yang menentukan standar arsitektur teknologi &
data DWH-BI yang dibutuhkan bisnis.
Kualitas Data memegang peranan
penting dalam keberhasilan DWH-BI. Kualitas data yang tak terjaga –seperti data
yang tidak tersedia, tidak lengkap, tidak valid, dan tidak konsisten– yang
berasal dari pelbagai sumber data Datawarehouse, hanya akan menghasilkan apa
yang dikenal sebagai “Garbage In, Garbage Out” bagi system DWH-BI.
Dimana seringnya penyelesaikan permasalahan kualitas data tersebut tidak hanya
cukup dengan melibatkan pihak TI saja, namun juga perlu memperlibatkan bisnis
–yang lebih mengenal karakteristik perolehan & penggunaan data di proses
bisnis—untuk urun serta berbagi peran dan tanggung jawab dalam memenuhi
kebutuhan peningkatan kualitas data. Kolaborasi sinergis antara pihak TI dan
bisnis untuk bersama-sama meningkatkan kualitas data ini diperlukan agar hasil
laporan ataupun analisa bisnis yang dihasilkan DWH-BI bisa terus dipercaya
bisnis dan terjaga kekonsistenannya
Sumber Refrensi :
http://manajemendata.com
Pelatihan / Training Data Ware House Klik Disini
No comments:
Post a Comment