Lokasi : Komplek Graha Bukit Raya 1 Blok G3 No 16 LT 3, Bandung Barat

Lokasi : Komplek Graha Bukit Raya 1 Blok G3 No 16 LT 3, Bandung Barat

VIDEO TUTORIAL MIKROTIK VIDEO + MODUL TRAINING ORDER BISA VIA TOKOPEDIA KLIK LINK GAMBAR

VIDEO TUTORIAL MIKROTIK  VIDEO + MODUL TRAINING ORDER BISA  VIA TOKOPEDIA KLIK LINK GAMBAR
Update Video Tutorial > Lebih dari 350 Video Tutorial MIkrotik

Jadwal Training Mikrotik Running Setiap Awal dan Akhir Bulan

Excel Fundamental, Excel Advanced, Dan Excel Programming VBA

IT TRAINING CENTER CONTACT : 0812-1451-8859 / 081-1219-8859

Problem Implementasi Database

-->
Bekerja dan berinteraksi dengan basis data (Database) ternyata tidak hanya berhenti pada masalah perancangan, implementasi, pengisian, dan pengakses data saja. Ada sejumlah problem yang sering dihadapi oleh seorang pemakai dalam bekerja dengan basis data, khususnya jika basis data itu lahir dari perancangan yang kurang matang atau tidak disiapkan untuk pemakaian lanjut (Multi User, untuk pemakaian aplikasi yang berat, realtime, dan sebagainya) problem-problem tersebut diantaranya adalah:

1.      Redudansi dan Inkonsistensi Data
Redudansi data berkaitan dengan adanya/banyaknya duplikasi data disejumlah file/tabel. Redudansi ini akan menjadi berbahaya, ketika ada manipulasi data (update dan delete) karena akan mudah menimbulkan inkonsistensi data. Rnedudansi yang dimaksud disini tidak hanya pada redudansi yang ada pada basis data yang belum memenuhi aturan-aturan normalisasi, tapi juga redudansi yang menjadi keniscayaan karena penggunaan basis data relasional.
2.      Kesulitan dalam Mengakses Data
Upaya pengaksesan data biasanya dilakukan dengan penyediaan program aplikasi yang spesifik untuk suatu keperluan. Kesulitan dalam pengaksesan data akan muncul jika ada permintaan pengaksesan data yang tidak umum diluar yang telah disediakan program aplikasi tersebut, atau jika tabel-tabel data yang ingin diakses berasal dari basis data yang berbeda bahkan dari lokasi penyimpanan yang berbeda.
3.      Isolasi Data
Karena data ditempatkan dalam berbagai file yang seringkali berada dalam format berbeda maka akan muncul kesulitan untuk menulis program aplikasi baru yang bersifat umum untuk mengambil data tertentu. Isolasi data juga sering terjadi jika kita bekerja terhadap basis data yang dikelola oleh DBMS yang berbeda.
4.      Banyak Pemakai (Multi User)
Dalam upaya meningkatkan performansi keseluruhan sistem, banyak sistem membolehkan banyak pemakai melakukan akses data. Pengaksesan data oleh banyak pemakai dalam bentuk operasi pengubahan (updating) di samping berpengaruh pada performansi sistem juga akan membuka peluang terjadinya inkosistensi data. Sebagai contoh, pemakai A membaca sebuah nilai X yang tersimpan di basis data dan kemudian mengolahnya sehingga mendapatkan nilai X yang baru yang selanjutnya disimpan kembali ke basis data. Nilai X baru tersebut bisa menjadi tidak konsisten, jika pada saat antara pembacaan nilai X dengan penyimpanan kembali nilai X yang baru oleh pemakai A terjadi pembaca dan perubahan juga terhadap X oleh pemakai yang lain.
5.      Keamanan Data (Security)
Tidak semua orang boleh bersentuhan dengan sebuah Sistem Basis Data. Untuk itulah diterapkan mekanisme password. Pemakai yang boleh berinteraksi dengan sebuah Basis Data hanyalah orang-orang yang sudah didaftarkan oleh Administrator Basis Data yang masing-masing juga memiliki password. Selanjutnya, tidak semua pemakai yang diperbolehkan berinteraksi dengan Basis Data, dapat melakukan pengaksesan untuk semua jenis akses pada semua data. Ada sejumlah pemakai yang tidak boleh melihat data tertentu, atau ada pemakai yang tidak boleh melihat data tertentu , atau ada pemakai yang hanya boleh melihat suatu data tetapi tidak boleh melakukan perubahan, dst.
6.      Integritas Data (Integrity)
Nilai-nilai data dalam basis data seharusnya memenuhi berbagai batasan (constrain) konsistensi sesuai dengan aturan nyata yang berlaku di mana basis data tersebut diimplementasikan. Misalnya saja saldo minimal dari rekening tabungan nasabah adalah  Rp 25.000, maka harus dipenuhi kondisi tidak ada satupun record dalam table simpanan yang saldo-nya lebih kecil dari 25000. Aturan nyata semacam ini akan mudah dilanggar, karena aturan tersebut bersifat situasional dan jarang terakomodasi dalam constraint yang dapat kita didefinisikan pada suatu DBMS.

Nampaknya dengan berbagai kilas balik di atas yang ditutup dengan klaim adanya sisi problematic pengguna Basis Data, cukup sudah bekal kita untuk melangkah ke bab-bab berikutnya dalam buku ini. Di bab-bab berikutnya, kita akan mengeksplorasi berbagai isu dan problematic dalam penggunaan Basis Data dan tentu saja bagaimana kita dan DBMS mengantisipasi dan menangani isu dan problem-problem tersebut.


Sumber : (Fathansyah, Memahami Sistem basis Data, 2004)


Share

Artikel Lainnya :



No comments:

Post a Comment

Training Bulan ini

Padepokan IT Course

Lokasi Training
Jl. H.Gofur Komplek Graha Bukit Raya 1 Blok G3 No 16 Lantai 3, Cilame, Bandung Barat

Telp : 081214518859 (WhatsApp)
E-Mail : padepokanit.course@gmail.com
Instagram : @padepokanit
Website : www.padepokanit.com

Info Site

User Online Padepokan-IT Course

IT Tutorial, Training & IT Solution