Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri adalah merupakan jaringan komunikasi data yang berbasis packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet. Dengan bertelepon menggunakan VoIP, banyak keuntungan yang dapat diambil diantaranya adalah dari segi biaya jelas lebih murah dari tarif telepon tradisional, karena jaringan IP bersifat global. Sehingga untuk hubungan Internasional dapat ditekan hingga 70%.
Selain itu, biaya maintenance dapat di tekan karena voice dan data network
terpisah, sehingga IP Phone dapat di tambah, dipindah dan di ubah. Hal
ini karena VoIP dapat dipasang di sembarang ethernet dan IP address, tidak
seperti telepon tradisional yang harus mempunyai port tersendiri di Sentral
atau PBX.
Perkembangan teknologi internet yang sangat pesat mendorong ke arah konvergensi
dengan teknologi komunikasi lainnya. Standarisasi protokol komunikasi pada
teknologi VoIP seperti H.323 telah memungkinkan komunikasi terintegrasi dengan
jaringan komunikasi lainnya seperti PSTN.
Jaringan komunikasi yang telah luas tergelar di Indonesia adalah jaringan PSTN
yang dikelola oleh PT Telkom. Untuk percangan jaringan tersebut perlu
ditentukan posisi Network Operation Center (NOC) , Point Of Presence
(POP), Router, Gateway maupun pembangunan link antar kota
– kota yang strategis dan efisien.
Dalam perancangan jaringan VoIP, yang di tekankan kali ini adalah masalah delay
dan Bandwidth. Delay didefiniskan sebagai waktu yang dibutuhkan
untuk mengirimkan data dari sumber (pengirim) ke tujuan (penerima), sedangkan bandwidth
adalah kecepatan maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan transmisi data
antar komputer pada jaringan IP atau internet.
Delay
Dalam perancangan jaringn VoIP, delay merupakan suatu permasalahan yang
harus diperhitungkan karena kualitas suara bagus tidaknya tergantung dari waktu
delay. Besarnya delay maksimum yang direkomendasikan oleh ITU
untuk aplikasi suara adalah 150 ms, sedangkan delay maksimum dengan
kualitas suara yang masih dapat diterima pengguna adalah 250 ms. Delay end
to end adalah jumlah delay konversi suara analog – digital, delay
waktu paketisasi atau bisa disebut juga delay panjang paket dan delay jaringan
pada saat (waktu).
Beberapa delay yang dapat mengganggu kualitas suara dalam perancangan jaringan
VoIP dapat
dikelompokkan menjadi :
- Propagation
delay (delay
yang terjadi akibat transmisi melalui jarak antar pengirim dan
penerima) - Serialization delay (delay pada saat proses peletakan bit ke dalam circuit)
- Processing
delay (delay
yang terjadi saat proses coding, compression, decompression
dan
decoding) - Packetization delay (delay yang terjadi saat proses paketisasi digital voice sample)
- Queuing delay (delay akibat waktu tunggu paket sampai dilayani)
- Jitter buffer (delay akibat adanya buffer untuk mengatasi jitter)
Selain itu
parameter – parameter lain yang mempengaruhi adalah Quality of Service
(QoS), agar
didapatkan hasil suara sama dengan menggunakan telepon tradisional (PSTN). Beberapa parameter yang mempengaruhi QoS antara lain :
didapatkan hasil suara sama dengan menggunakan telepon tradisional (PSTN). Beberapa parameter yang mempengaruhi QoS antara lain :
- Pemenuhan kebutuhan bandwidth
- Keterlambatan data (latency)
- Packet loss dan desequencing
- Jenis kompresi data
- Interopabilitas peralatan (vendor yang berbeda)
- Jenis standar multimedia yang digunakan(H.323/SIP/MGCP)
Untuk
berkomunikasi dengan menggunakan teknologi VoIP yang harus real time
adalah jitter, echo dan loss packet.
Jitter merupakan variasi delay yang terjadi akibat adanya selisih waktu atau interval antar kedatangan paket di penerima. Untuk mengatasi jitter maka paket data yang datang dikumpulkan dulu dalam jitter buffer selama waktu yang telah ditentukan sampai paket dapat diterima pada sisi penerima dengan urutan yang benar.
Echo disebabkan perbedaan impedansi dari jaringan yang menggunakan four-wire dengan two-wire. Efek echo adalah suatu efek yang dialami mendengar suara sendiri ketika sedang melakukan percakapan. Mendengar suara sendiri pada waktu lebih dari 25 ms dapat menyebabkan terhentinya pembicaraan.
Loss packet (kehilangan paket) ketika terjadi peak load dan congestion (kemacetan transmisi paket akibat padatnya traffic yang harus dilayani) dalam batas waktu tertentu, maka frame (gabungan data payload dan header yang di transmisikan) suara akan dibuang sebagaimana perlakuan terhadap frame data lainnya pada jaringan berbasis IP. Salah satu alternatif solusi permasalahan di atas adalah membangun link antar node pada jaringan VoIP dengan spesifikasi dan dimensi dengan QoS yang baik dan dapat mengantisipasi perubahan lonjakan trafik hingga pada suatu batas tertentu.
Bandwidth
Telah di jelaskan diatas bahwa bandwidth adalah kecepatan maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan transmisi data antar komputer pada jaringan IP atau internet. Dalam perancangan VoIP, bandwidth merupakan suatu yang harus diperhitungkan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang dapat digunakan menjadi parameter untuk menghitung jumlah peralatan yang di butuhkan dalam suatu jaringan.
Perhitungan ini juga sangat diperlukan dalam efisiensi jaringan dan biaya serta sebagai acuan pemenuhan kebutuhan untuk pengembangan di masa mendatang. Packet loss (kehilangan paket data pada proses transmisi) dan desequencing merupakan masalah yang berhubugnan dengan kebutuhan bandwidth, namun lebih dipengaruhi oleh stabilitas rute yang dilewati data pada jaringan, metode antrian yang efisien, pengaturan pada router, dan penggunaan kontrol terhadap kongesti (kelebihan beban data) pada jaringan. Packet loss terjadi ketika terdapat penumpukan data pada jalur yang dilewati dan menyebabkan terjadinya overflow buffer pada router.
Jitter merupakan variasi delay yang terjadi akibat adanya selisih waktu atau interval antar kedatangan paket di penerima. Untuk mengatasi jitter maka paket data yang datang dikumpulkan dulu dalam jitter buffer selama waktu yang telah ditentukan sampai paket dapat diterima pada sisi penerima dengan urutan yang benar.
Echo disebabkan perbedaan impedansi dari jaringan yang menggunakan four-wire dengan two-wire. Efek echo adalah suatu efek yang dialami mendengar suara sendiri ketika sedang melakukan percakapan. Mendengar suara sendiri pada waktu lebih dari 25 ms dapat menyebabkan terhentinya pembicaraan.
Loss packet (kehilangan paket) ketika terjadi peak load dan congestion (kemacetan transmisi paket akibat padatnya traffic yang harus dilayani) dalam batas waktu tertentu, maka frame (gabungan data payload dan header yang di transmisikan) suara akan dibuang sebagaimana perlakuan terhadap frame data lainnya pada jaringan berbasis IP. Salah satu alternatif solusi permasalahan di atas adalah membangun link antar node pada jaringan VoIP dengan spesifikasi dan dimensi dengan QoS yang baik dan dapat mengantisipasi perubahan lonjakan trafik hingga pada suatu batas tertentu.
Bandwidth
Telah di jelaskan diatas bahwa bandwidth adalah kecepatan maksimum yang dapat digunakan untuk melakukan transmisi data antar komputer pada jaringan IP atau internet. Dalam perancangan VoIP, bandwidth merupakan suatu yang harus diperhitungkan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang dapat digunakan menjadi parameter untuk menghitung jumlah peralatan yang di butuhkan dalam suatu jaringan.
Perhitungan ini juga sangat diperlukan dalam efisiensi jaringan dan biaya serta sebagai acuan pemenuhan kebutuhan untuk pengembangan di masa mendatang. Packet loss (kehilangan paket data pada proses transmisi) dan desequencing merupakan masalah yang berhubugnan dengan kebutuhan bandwidth, namun lebih dipengaruhi oleh stabilitas rute yang dilewati data pada jaringan, metode antrian yang efisien, pengaturan pada router, dan penggunaan kontrol terhadap kongesti (kelebihan beban data) pada jaringan. Packet loss terjadi ketika terdapat penumpukan data pada jalur yang dilewati dan menyebabkan terjadinya overflow buffer pada router.
Sumber : http://yadhicool.blogspot.com/2011/01/dasar-dasar-jaringan-voip.html
No comments:
Post a Comment