Static
routing adalah teknik routing yang dilakukan dengan memasukan entry routing
secara manual ke dalam tabel routing. Tabel routing memuat informasi mengenai
jaringan-jaringan yang dapat dituju oleh sebuh router.
Static
routing memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :
- Tidak menguras resource router
- Mudah dalam penerapan filtering
- Mudah dalam melakukan troubleshoot
- Lebih aman
Namun
static routing tidak ideal jika jumlah router dalam jaringan terlalu banyak,
karena sangat merepotkan administrator jaringan dalam membuat entry route.
Dalam kondisi tersebut, static routing biasanya hanya digunakan pada stub
router yang menghubungkan jaringan lokal ke jaringan Internet.
Routing tabel
Routing
tabel merupakan tabel yang memuat informasi tentang jaringan yang dapat dituju
oleh router. Informasi ini sering disebut entry route. Secara detail informasi
yang lebih detail dari sebuah entry route adalah sebagai berikut :
- Network address dari jaringan yang dapat dituju
- Subnet mask dari network address tersebut
- Interface atau IP Address router tetangga (next hop) yang dapat digunakan untuk menuju suatu jaringan.
Tabel
routing akan tidak memiliki informasi jika belum dikonfigurasikan IP Address
pada sebuah router. Jika sudah dikonfigurasikan IP Address pada setiap
interface maka jumlah entry pada tabel routing akan sama dengan jumlah IP
Address yang ada pada keseluruhan interface.
Untuk
melihat tabel routing dapat menggunakan perintah sebagai berikut :
[admin@R1]
> ip route print
Flags:
X – disabled, A – active, D – dynamic,
C –
connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf, m – mme,
B –
blackhole, U – unreachable, P – prohibit
#
DST-ADDRESS
PREF-SRC
GATEWAY
DISTANCE
Jika
Anda melakukan penambahan konfigurasi IP Address pada setiap interface seperti
berikut :
[admin@R1]
> ip address add address=192.168.1.1/24 interface=ether1
[admin@R1]
> ip address add address=192.168.2.1/24 interface=ether2
Maka tabel routing akan terlihat seperti
berikut :
[admin@R1]
> ip route print
Flags:
X – disabled, A – active, D – dynamic,
C –
connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf, m – mme,
B –
blackhole, U – unreachable, P – prohibit
#
DST-ADDRESS
PREF-SRC
GATEWAY
DISTANCE
0
ADC 192.168.1.0/24 192.168.1.1
ether1
0
1
ADC 192.168.2.0/24
192.168.2.1
ether2
0
Jika
Anda menambahkan sebuah IP Address lagi, maka tabel routing dapat dilihat
seperti uraian berikut :
[admin@R1]
> ip address add address=192.168.3.1/24 interface=ether2
[admin@R1]
> ip route
print
Flags:
X – disabled, A – active, D – dynamic,
C –
connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf, m – mme,
B –
blackhole, U – unreachable, P – prohibit
#
DST-ADDRESS
PREF-SRC
GATEWAY
DISTANCE
0
ADC 192.168.1.0/24
192.168.1.1
ether1
0
1
ADC 192.168.2.0/24
192.168.2.1
ether2
0
2
ADC 192.168.3.0/24
192.168.3.1
ether2
0
Configuring Static Routing
Untuk
memasukkan entry route secara manual (static), maka parameter yang harus
dimasukkan adalah network address tujuan, subnet mask dan IP Address dari next
hop.
Perintah yang digunakan untuk mengkonfigurasikan static routing pada jaringan diatas adalah sebagai berikut
[admin@A]
>ip route add dst-address=192.168.20.0/24 gateway=10.10.10.2
[admin@B]
>ip route add dst-address=192.168.10.0/24 gateway=10.10.10.1
Pemeriksaan
tabel routing dapat dilakukan untuk memastikan bahwa entry tersebut diterima
oleh router
[admin@R1]
> ip route
print
Flags:
X – disabled, A – active, D – dynamic,
C –
connect, S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf, m – mme,
B –
blackhole, U – unreachable, P – prohibit
#
DST-ADDRESS
PREF-SRC
GATEWAY
DISTANCE
0
ADC
10.10.10.0/24
10.10.10.1
ether1
0
1
ADC 192.168.10.0/24
192.168.10.1 ether2
0
2
A S
192.168.20.0/24
10.10.10.2
0
[admin@R2]
> ip route
print
Flags:
X – disabled, A – active, D – dynamic,
C – connect,
S – static, r – rip, b – bgp, o – ospf, m – mme,
B –
blackhole, U – unreachable, P – prohibit
#
DST-ADDRESS
PREF-SRC
GATEWAY
DISTANCE
0
ADC
10.10.10.0/24
10.10.10.2
ether1
0
1
ADC
192.168.10.0/24
10.10.10.1
0
2
ADC 192.168.20.0/24 192.168.20.1 ether2
0
Sumber : http://www.ilmujaringan.com/?p=557
No comments:
Post a Comment