Ada
kalanya server yang ada di jaringan kita perlu bisa diakses dari jaringan
publik. Misalnya karena ada karyawan yang bersifat mobile dan harus bisa
mengakses data yang ada di server tersebut. Yang kita butuhkan adalah IP publik.
Ip publik statis lebih direkomandasikan. Kita bisa saja langsung memasang ip
publik ke server kita, maka server tersebut sudah bisa diakses dari internet.
Masalahnya adalah bagaimana jika kita hanya memiliki satu ip publik, bagaimana
dengan komputer lain yang juga harus terkoneksi dengan internet. Bagaimana juga
dengan management keamanan untuk traffic yang menuju ke Server tersebut ?.
Pada
mikrotik, kebutuhan tersebut bisa diatasi dengan cara port forwading
menggunakan fitur NAT. Agar bandiwidth bisa di manage dan firewall filtering
bisa dilakukan, kita tempatkan server dibawah router mikrotik. Artinya, server
berada di jaringan lokal, contoh topologi :
Agar
Server bisa diakses dari internet, set fowarding di router mikrotik dengan
fitur firewall NAT. Fowarding ini akan membelokkan traffic yang menuju ke IP
publik yang terpasang di router menuju ke IP lokal server. Dengan begitu,
seolah-olah client dari internet berkomunikasi dengan server meminjam IP public
router mikrotik. Langkah pembuatan rule, masuk ke menu IP --> Firewall
--> klik tab "NAT", tambahkan rule baru dengan menekan tombol
"add" atau tanda "+" berwarna merah.
Sekedar
tips, jika tidak yakin dengan port dan protokol yang digunakan oleh server,
bisa di kosongkan terlebih dahulu. Dengan begitu, semua traffic akan difoward
ke server. Jika NAT sudah berhasil, baru kemudian kita tentukan protokol dan
port yang harus di foward ke server. Dengan konfigurasi diatas, rule fowarding
sudah selesai. Akan tetapi jika kita memiliki lebih dari satu ip public, kita
butuh satu rule lagi. Rule yang difungsikan untuk mengarahkan traffic respon
dari server ke jalur yang sama dengan traffic request. Misal request masih dari
IP Public A, maka respon dari server juga harus keluar dari IP Public A. Jika ternyata
traffic respon keluar dari IP Public B, maka traffic tersebut tidak dikenali
oleh cilent yang mencoba mengakses server. Rule yang harus dibuat seperti
berikut :
Rule
NAT untuk fowarding sudah selesai, jika kita memiliki lebih dari satu server
sedangkan kita hanya memiliki satu IP public, kita bisa foward berdasarkan
port. Misal untuk server A dapat diakses melalui port 5678, kemudian server B
melalui port 8910. Dengan logika tersebut, ketika router menerima koneksi dari
port 5678, maka koneksi tadi akan diteruskan ke Server A, begitu juga ketika
router menerima koneksi dari port 8910, maka akan diteruskan ke server B.
Sekarang coba akses server dari jaringan internet menggunakan ip public yang
terpasang di mikrotik.
Hairpin NAT
Kemudian
kira - kira bisa tidak server diakses dari jaringan Lokal menggunakan ip public
di mikrotik tadi ?. Jawabannya adalah tidak bisa. Kenapa ?
Pada
saat diakses dari internet, misal client memiliki IP Public 2.2.2.2, aliran
trafficnya akan seperti berikut :
Dari
aliran data diatas, ketika Server diakses dari internet data bisa dikirim
dengan baik oleh router.
Tetapi
lain hal, jika diakses dari jaringan Lokal, misal client memiliki IP Address
192.168.88.2, maka aliran data akan menjadi seperti berikut :
Yang
terjadi adalah server langsung mengirim traffic respon langsung ke client tanpa
melewati router, karena source address ada dan dikenali di jaringan Server
(masih dalam 1 segmen IP). Traffic respon yang dikirim dari server akan ditolak
oleh client, karena sebelumnya client me-request ke router mikrotik terlebih
dahulu, bukan langsung ke Server. Client hanya mau menerima respon dari ip yang
sebelumnya dituju, yakni 202.123.123.123. Nah solusinya adalah dengan
menambahkan Rule NAT untuk traffic dari Lokal menuju Server.
Rule
NAT diatas akan mengubah source ip address yang sebelumnya adalah ip komputer
client, digantikan dengan ip router Mikrotik ketika data diteruskan dari router
Mikrotik ke server. Maka server akan mengirimkan data respon ke router
Mikrotik, bukan langsung ke komputer clinet. Dengan rule nat baru tersebut,
maka aliran data akan menjadi seperti berikut :
Dengan
begitu, client dari jaringan lokal bisa mengakses ke Server dengan IP Public
yang terpasang di router Mikrotik. Konfigurasi diatas disebut dengan Hairpin
NAT.
Sumber : www.mikrotik.co.id
No comments:
Post a Comment