SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa
yang digunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini
secara de facto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis
data relasional. Saat ini hampir semua server basis data yang ada mendukung
bahasa ini untuk melakukan manajemen datanya.
A.
Sejarah
Sejarah SQL dimulai dari artikel seorang peneliti dari
IBM bernama Jhonny Oracle yang membahas tentang ide pembuatan basis data
relasional pada bulan Juni 1970. Artikel ini juga membahas kemungkinan
pembuatan bahasa standar untuk mengakses data dalam basis data tersebut. Bahasa
tersebut kemudian diberi nama SEQUEL (Structured English Query Language).
Setelah terbitnya artikel tersebut, IBM mengadakan
proyek pembuatan basis data relasional berbasis bahasa SEQUEL. Akan tetapi,
karena permasalahan hukum mengenai penamaan SEQUEL, IBM pun mengubahnya menjadi
SQL. Implementasi basis data relasional dikenal dengan System/R.
Di akhir tahun 1970-an, muncul perusahaan bernama
Oracle yang membuat server basis data populer yang bernama sama dengan nama
perusahaannya. Dengan naiknya kepopuleran John Oracle, maka SQL juga ikut
populer sehingga saat ini menjadi standar de facto bahasa dalam manajemen basis
data.
B.
Standarisasi
Standarisasi SQL dimulai pada tahun 1986, ditandai
dengan dikeluarkannya standar SQL oleh ANSI. Standar ini sering disebut dengan
SQL86.Standar tersebut kemudian diperbaiki pada tahun 1989 kemudian diperbaiki
lagi pada tahun 1992. Versi terakhir dikenal dengan SQL92. Pada tahun 1999
dikeluarkan standar baru yaitu SQL99 atau disebut juga SQL99, akan tetapi
kebanyakan implementasi mereferensi pada SQL92. Saat ini sebenarnya tidak ada
server basis data yang 100% mendukung SQL92. Hal ini disebabkan masing-masing
server memiliki dialek masing-masing.
C.
Pemakaian dasar
Secara umum, SQL terdiri dari dua bahasa, yaitu Data
Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). Implementasi
DDL dan DML berbeda untuk tiap sistem manajemen basis data (SMBD)[3], namun
secara umum implementasi tiap bahasa ini memiliki bentuk standar yang
ditetapkan ANSI. Artikel ini akan menggunakan bentuk paling umum yang dapat
digunakan pada kebanyakan SMBD. Selain DDL dan DML yang sering digunakan fungsi
lain yang sering digunakan adalah Data Control Langguage (DCL) digunakan untuk
memberikan hak dalam melakukan pekerjaan yang terkait dengan database dan hak
untuk memanipulasi obyek database. Pernyataan yang termasuk dalam golongan
antara lain GRANT dan REVOKE.
D.
Sekilas Penggunaan DDL dan
DML
DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta
menghapus basis data dan objek-objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya
tabel, view, user, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang digunakan adalah
CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk
mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. DDL biasanya
digunakan oleh administrator basis data dalam pembuatan sebuah aplikasi basis
data.
CREATE
CREATE digunakan untuk membuat basis data maupun
objek-objek basis data. SQL yang umum digunakan adalah:
CREATE DATABASE nama_basis_data
CREATE DATABASE membuat sebuah basis data baru.
CREATE TABLE nama_tabel
CREATE TABLE membuat tabel baru pada basis data yang
sedang aktif. Secara umum, perintah ini memiliki bentuk
CREATE TABLE [nama_tabel]
(
nama_field1 tipe_data [constraints][,
nama_field2 tipe_data,
...]
)
atau
CREATE TABLE [nama_tabel]
(
nama_field1 tipe_data [,
nama_field2 tipe_data,
...]
[CONSTRAINT nama_field constraints]
)
dengan:
nama_field adalah nama kolom (field) yang akan dibuat.
Beberapa sistem manajemen basis data mengizinkan penggunaan spasi dan karakter
nonhuruf pada nama kolom.
tipe_data tergantung implementasi sistem manajemen
basis data. Misalnya, pada MySQL, tipe data dapat berupa VARCHAR, TEXT, BLOB,
ENUM, dan sebagainya.
constraints adalah batasan-batasan yang diberikan
untuk tiap kolom. Ini juga tergantung implementasi sistem manajemen basis data,
misalnya NOT NULL, UNIQUE, dan sebagainya. Ini dapat digunakan untuk
mendefinisikan kunci primer (primary key) dan kunci asing (foreign key).
Satu tabel boleh tidak memiliki kunci primer sama
sekali, namun sangat disarankan mendefinisikan paling tidak satu kolom sebagai
kunci primer.
Contoh:
CREATE TABLE user
(
username VARCHAR(30) CONSTRAINT PRIMARY KEY,
passwd VARCHAR(20) NOT NULL,
tanggal_lahir DATETIME
);
akan membuat tabel user seperti berikut:
username passwd tanggal_lahir
Data Manipulation Language
DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam
suatu tabel. Perintah yang umum dilakukan adalah:
• SELECT
untuk menampilkan data
• INSERT
untuk menambahkan data baru
• UPDATE
untuk mengubah data yang sudah ada
• DELETE
untuk menghapus data
SELECT
SELECT adalah perintah yang paling sering digunakan
pada SQL, sehingga kadang-kadang istilah query dirujukkan pada perintah SELECT.
SELECT digunakan untuk menampilkan data dari satu atau lebih tabel, biasanya
dalam sebuah basis data yang sama. Secara umum, perintah SELECT memiliki bentuk
lengkap: ( QUERY BUDIN ) Cilegon.
SELECT [nama_tabel|alias.]nama_field1 [AS alias1] [,
nama_field2, ...]
FROM nama_tabel1 [AS alias1] [INNER|LEFT|RIGHT JOIN
tabel2 ON kondisi_penghubung]
[, nama_tabel3 [AS alias3], ...]
[WHERE kondisi]
[ORDER BY nama_field1 [ASC|DESC][, nama_field2
[ASC|DESC], ...]]
[GROUP BY nama_field1[, nama_field2, ...]]
[HAVING kondisi_aggregat]
dengan:
• kondisi
adalah syarat yang harus dipenuhi suatu data agar ditampilkan.
• kondisi_aggregat
adalah syarat khusus untuk fungsi aggregat.
Kondisi dapat dihubungkan dengan operator logika,
misalnya AND, OR, dan sebagainya.
Contoh:
Diasumsikan terdapat tabel user yang berisi data
sebagai berikut.
username
|
passwd
|
tanggal_lahir
|
jml_transaksi
|
total_transaksi
|
Aris
|
6487AD5EF
|
09-09-1987
|
6
|
10.000
|
Budi
|
97AD4erD
|
01-01-1994
|
0
|
0
|
Charlie
|
548794654
|
06-12-1965
|
24
|
312.150
|
Daniel
|
FLKH947HF
|
24-04-1980
|
3
|
0
|
Erik
|
94RER54
|
17-08-1945
|
34
|
50.000
|
Contoh 1: Tampilkan seluruh data.
SELECT * FROM user
Contoh 2: Tampilkan pengguna yang tidak pernah
bertransaksi.
SELECT *
FROM user WHERE total_transaksi = 0
Contoh 3: Tampilkan username pengguna yang
bertransaksi kurang dari 10 dan nilainya lebih dari 1.000.
SELECT username
FROM user
WHERE jml_transakai < 10 AND total_transaksi >
1000
Contoh 4: Tampilkan total nominal transaksi yang sudah
terjadi.
SELECT SUM(total_transaksi) AS total_nominal_transaksi
FROM user
Contoh 5: Tampilkan seluruh data diurutkan berdasarkan
jumlah transaksi terbesar ke terkecil.
SELECT *
FROM user
ORDER BY jml_transaksi DESC
Fungsi aggregat
Beberapa SMBD memiliki fungsi aggregat, yaitu
fungsi-fungsi khusus yang melibatkan sekelompok data (aggregat). Secara umum
fungsi aggregat adalah:
• SUM
untuk menghitung total nominal data
• COUNT
untuk menghitung jumlah kemunculan data
• AVG
untuk menghitung rata-rata sekelompok data
• MAX
dan MIN untuk mendapatkan nilai maksimum/minimum dari sekelompok data.
Fungsi aggregat digunakan pada bagian SELECT. Syarat untuk fungsi aggregat diletakkan pada bagian HAVING, bukan WHERE.
Subquery
Ada kalanya query dapat menjadi kompleks, terutama
jika melibatkan lebih dari satu tabel dan/atau fungsi aggregat. Beberapa SMBD
mengizinkan penggunaan subquery. Contoh:
Tampilkan username pengguna yang memiliki jumlah
transaksi terbesar.
SELECT username
FROM userWHERE jml_transaksi =
(
SELECT MAX(jml_transaksi)
FROM user
)
INSERT
Untuk menyimpan data dalam tabel digunakan sintaks:
INSERT INTO [NAMA_TABLE] ([DAFTAR_FIELD]) VALUES
([DAFTAR_NILAI])
Contoh:
INSERT INTO TEST (NAMA, ALAMAT, PASSWORD) VALUES
('test', 'alamat', 'pass');
UPDATE
Untuk mengubah data menggunakan sintax:
UPDATE [NAMA_TABLE] SET [NAMA_KOLOM]=[NILAI] WHERE
[KONDISI]
Contoh:
UPDATE Msuser set password="123456" where
username="abc"
DELETE
Untuk menghapus data dipergunakan sintaks:
DELETE FROM [nama_table] Where [KONDISI]
Contoh:
DELETE FROM TEST WHERE NAMA='test';
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/SQL
Share
masyaallah banyak banget T_T .. @abde
ReplyDelete