Seperti yang kita lihat di saat ini, Internet telah tumbuh dan berkembang
hingga mencapai angka beberapa juta unit komputer yang terkoneksi di berbagai
belahan dunia. Dari hari ke hari pula informasi yang terkandung di dalam jaringan
Internet tersebut semakin lengkap, akurat, dan penting. . Informasi telah
menjadi suatu asset yang sedemikian berharga sehingga perlu mendapat perlakuan
yang lebih spesifik. Selain itu pula, kemajuan yang dicapai dalam bidang
pengembangan sistem operasi komputer sendiri dan utulitasnya sudah sedemikian
jauh dimana tingkat performansi, keandalan dan fleksibilitas software menjadi
kriteria utama dalam proses pengembangan software. Dengan semakin penting dan
berharganya informasi tersebut dan ditunjang oleh kemajuan pengembangan
software, tentunya menarik minat para pembobol (hacker) dan penyusup (intruder)
untuk terus bereksperimen guna menemukan dan mempergunakan setiap kelemahan
yang ada dari konfigurasi sistem informasi yang telah ditetapkan
Bertolak dari kenyataan di atas, muncul sebuah konsep yang lebih sering
disebut dengan Network Security. Pada awalnya, konsep ini menjelaskan lebih
banyak mengenai keterjaminan (security) dari sebuah sistem jaringan komputer
yang terhubung ke Internet terhadap ancaman dan gangguan yang ditujukan kepada
sistem tersebut. Cakupan konsep tersebut semakin hari semakin luas sehingga
pada saat ini tidak hanya membicarakan masalah keterjaminan jaringan komputer
saja, tetapi lebih mengarah kepada masalah-masalah keterjaminan sistem jaringan
informasi secara global. Beberapa negara Eropa dan Amerika bahkan telah
menjadikan Network Security menjadi salah satu titik sentral perhatian
pihak-pihak militer masing-masing.
Sebenarnya, masalah Network Security ini timbul dari konektivitas jaringan
komputer lokal yang kita miliki dengan wide-area network (seperti Internet).
Jadi, selama jaringan lokal komputer kita tidak terhubung kepada wide-area
network, masalah Network Security tidak begitu penting. Tetapi hal ini bukan
berarti memberikan arti bahwa bergabung dengan wide-area network adalah suatu
hal yang ‘menakutkan’ dan penuh bahaya. Network Security hanyalah menjelaskan
kemungkinan-kemungkinan yang akan timbul dari konektivitas jaringan komputer
lokal kita dengan wide-area network.
Secara umum, terdapat 3 (tiga) kata kunci dalam konsep Network Security
ini, yaitu:
- resiko / tingkat bahaya,
- ancaman, dan
- kerapuhan sistem (vulnerability)
Resiko atau tingkat bahaya
Dalam hal ini, resiko berarti berapa besar kemungkinan keberhasilan para penyusup dalam rangka memperoleh akses ke dalam jaringan komputer lokal yang dimiliki melalui konektivitas jaringan lokal ke wide-area network. Secara umum, akses-akses yang diinginkan adalah :
Dalam hal ini, resiko berarti berapa besar kemungkinan keberhasilan para penyusup dalam rangka memperoleh akses ke dalam jaringan komputer lokal yang dimiliki melalui konektivitas jaringan lokal ke wide-area network. Secara umum, akses-akses yang diinginkan adalah :
- Read Access : Mampu mengetahui keseluruhan sistem jaringan informasi.
- Write Access : Mampu melakukan proses menulis ataupun menghancurkan data yang terdapat di sistem tersebut.
- Denial of Service : Menutup penggunaan utilitas-utilitas jaringan normal dengan cara menghabiskan jatah CPU, bandwidth maupun memory.
Ancaman
Dalam hal ini, ancaman berarti orang yang berusaha memperoleh akses-akses illegal terhadap jaringan komputer yang dimiliki seolah-olah ia memiliki otoritas terhadap akses ke jaringan komputer.
Dalam hal ini, ancaman berarti orang yang berusaha memperoleh akses-akses illegal terhadap jaringan komputer yang dimiliki seolah-olah ia memiliki otoritas terhadap akses ke jaringan komputer.
Kerapuhan System (Vulnerability)
Kerapuhan sistem lebih memiliki arti seberapa jauh proteksi yang bisa diterapkan kepada network yang dimiliki dari seseorang dari luar sistem yang berusaha memperoleh akses illegal terhadap jaringan komputer tersebut dan kemungkinan orang-orang dari dalam sistem memberikan akses kepada dunia luar yang bersifat merusak sistem jaringan.
Kerapuhan sistem lebih memiliki arti seberapa jauh proteksi yang bisa diterapkan kepada network yang dimiliki dari seseorang dari luar sistem yang berusaha memperoleh akses illegal terhadap jaringan komputer tersebut dan kemungkinan orang-orang dari dalam sistem memberikan akses kepada dunia luar yang bersifat merusak sistem jaringan.
Untuk menganalisa sebuah sistem jaringan informasi global secara
keseluruhan tentang tingkat keandalan dan keamanannya bukanlah suatu hal yang
mudah dilaksanakan. Analisa terhadap sebuah sistem jaringan informasi tersebut
haruslah mendetil mulai dari tingkat kebijaksanaan hingga tingkat aplikasi
praktisnya.
Sebagai permulaan, ada baiknya kita melihat sebuah sistem jaringan yang
telah menjadi titik sasaran utama dari usaha-usaha percobaan pembobolan
tersebut. Pada umumnya, jaringan komputer di dunia menggunakan sistem operasi
Unix sebagai platform. Unix telah menjadi sebuah sistem operasi yang memiliki
keandalan tinggi dan tingkat performansi yang baik. Tetapi, pada dasarnya Unix
tersusun oleh fungsi-fungsi yang cukup rumit dan kompleks. Akibatnya, Unix juga
memiliki beberapa kelemahan seperti bug-bug (ketidaksesuaian algoritma
pemrograman) kecil yang kadang kala tidak disadari oleh para pemrogram Unix.
Selain itu, utilitas-utilitas yang memanfaatkan Unix sebagai platformnya,
seringkali mempunyai bug-bug tersendiri pula. Nah, hal-hal inilah yang sering
dieksploitasi oleh para hacker dan intruder di seluruh dunia.
Guna mencegah berhasilnya eksploitasi para hacker dan intruder tersebut,
dikembangkan sebuah konsep yang dikenal dengan UNIX Network Security
Architecture. Arsitektur ini mencakup 7 lapis tingkat sekuriti pada jaringan.
Ketujuh lapis tersebut adalah sebagai berikut :
- Lapis ke-7 : Kebijaksanaan
- Lapis ke-6 : Personil
- Lapis ke-5 : Local Area Network
- Lapis ke-4 : Batas Dalam Jaringan
- Lapis ke-3 : Gateway
- Lapis ke-2 : Paket Filtering
- Lapis ke-1 : Batas Luar Jaringan
Kebijaksanaan
Lapis kebijaksanaan menjadi pelindung terhadap keseluruhan program proteksi dan sekuriti jaringan yang diterapkan. Lapis ini mempunyai fungsi mendefinisikan kebijakan-kebijakan organisasi mulai dari resiko yang paling besar yang mungkin didapat hingga bagaimana mengimplementasikan kebijaksanaan yang diambil terhadap prosedur-prosedur dasar dan peralatan yang digunakan. Lapis ini menjadi salah satu penentu utama keberhasilan program proteksi dan sekuriti sistem.
Lapis kebijaksanaan menjadi pelindung terhadap keseluruhan program proteksi dan sekuriti jaringan yang diterapkan. Lapis ini mempunyai fungsi mendefinisikan kebijakan-kebijakan organisasi mulai dari resiko yang paling besar yang mungkin didapat hingga bagaimana mengimplementasikan kebijaksanaan yang diambil terhadap prosedur-prosedur dasar dan peralatan yang digunakan. Lapis ini menjadi salah satu penentu utama keberhasilan program proteksi dan sekuriti sistem.
Personil
Lapis ini mendefinisikan segi manusia dalam sistem jaringan informasi. Personil yang melakukan instalasi, konfigurasi, pengoperasian hingga orang-orang yang mampu menjalankan akses-akses yang tersedia di sistem adalah termasuk dalam lapis ini. Kebijakan yang diambil pada lapis ini pada dasarnya harus mencerminkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam program proteksi dan sekuriti ini.
Lapis ini mendefinisikan segi manusia dalam sistem jaringan informasi. Personil yang melakukan instalasi, konfigurasi, pengoperasian hingga orang-orang yang mampu menjalankan akses-akses yang tersedia di sistem adalah termasuk dalam lapis ini. Kebijakan yang diambil pada lapis ini pada dasarnya harus mencerminkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam program proteksi dan sekuriti ini.
Local Area Network
Lapis selanjutnya mendefinisikan peralatan-peralatan dan data-data yang harus mendapatkan proteksi. Selain itu, lapis ini juga mencakup prosedur-prosedur pengawasan dan kontrol yang sering diterapkan dalam sistem.
Lapis selanjutnya mendefinisikan peralatan-peralatan dan data-data yang harus mendapatkan proteksi. Selain itu, lapis ini juga mencakup prosedur-prosedur pengawasan dan kontrol yang sering diterapkan dalam sistem.
Batas Dalam Jaringan Batas
Dalam Jaringan mendefinisikan lapisan sistem yang terkoneksi secara fisik ke daerah “penyangga” yang menjadi pemisah antara sistem jaringan informasi lokal dengan jaringan luar. Batas ini menjadi penting karena titik ini menjadi sasaran utama usaha-usaha eksploitasi untuk memperoleh akses illegal. Ada baiknya daerah penyangga ini dikonsentrasikan pada satu titik sehingga penerapan prosedur pengawasan dan kontrol menjadi lebih mudah. Demikian pula bila datang serangan dari luar sistem, hanya akan terdapat satu titik masuk yang paling utama. Dengan demikian, akan lebih mudah mengisolasi sistem yang dimiliki dari konektivitas ke luar bila terjadi gangguan.
Dalam Jaringan mendefinisikan lapisan sistem yang terkoneksi secara fisik ke daerah “penyangga” yang menjadi pemisah antara sistem jaringan informasi lokal dengan jaringan luar. Batas ini menjadi penting karena titik ini menjadi sasaran utama usaha-usaha eksploitasi untuk memperoleh akses illegal. Ada baiknya daerah penyangga ini dikonsentrasikan pada satu titik sehingga penerapan prosedur pengawasan dan kontrol menjadi lebih mudah. Demikian pula bila datang serangan dari luar sistem, hanya akan terdapat satu titik masuk yang paling utama. Dengan demikian, akan lebih mudah mengisolasi sistem yang dimiliki dari konektivitas ke luar bila terjadi gangguan.
Gateway
Gateway mendefinisikan menjadi pintu utama dari dan ke sistem yang dimiliki. Kebijaksanaan proteksi dan sekuriti sebuah sistem yang terkoneksi dengan wide-area network seharusnya lebih mengarahkan usaha-usaha yang ada untuk mengamankan lapis ini sebaik mungkin. Servis-servis publik ada baiknya diletakkan pada lapis tersebut guna meminimisasi kemungkinan akses yang lebih jauh ke dalam sistem.
Gateway mendefinisikan menjadi pintu utama dari dan ke sistem yang dimiliki. Kebijaksanaan proteksi dan sekuriti sebuah sistem yang terkoneksi dengan wide-area network seharusnya lebih mengarahkan usaha-usaha yang ada untuk mengamankan lapis ini sebaik mungkin. Servis-servis publik ada baiknya diletakkan pada lapis tersebut guna meminimisasi kemungkinan akses yang lebih jauh ke dalam sistem.
Paket Filtering
Lapis ini mendefinisikan platform yang berada di antara network interface lapis 3 (gateway) dengan network interface yang menjadi tempat penerapan metoda Firewall. Lapis tersebut lebih bersifat sebagai program yang menjalankan fungsi pengawasan (monitoring) terhadap paket-paket data yang masuk maupun yang keluar sistem.
Lapis ini mendefinisikan platform yang berada di antara network interface lapis 3 (gateway) dengan network interface yang menjadi tempat penerapan metoda Firewall. Lapis tersebut lebih bersifat sebagai program yang menjalankan fungsi pengawasan (monitoring) terhadap paket-paket data yang masuk maupun yang keluar sistem.
Batas Luar Jaringan
Batas Luar Jaringan mendefinisikan titik dimana sistem terhubung dengan wide-area network dan kita tidak memiliki kontrol langsung terhadap titik tersebut.
Batas Luar Jaringan mendefinisikan titik dimana sistem terhubung dengan wide-area network dan kita tidak memiliki kontrol langsung terhadap titik tersebut.
Seperti yang telah dijabarkan di atas, lapis ke-3 menjadi titik utama dan
yang paling rawan dalam network security ini. Implementasi kebijaksanaan yang
diambil pada layer ini hanya bisa dilakukan secara software. Terdapat beberapa
jenis security software yang bisa digunakan untuk memperkuat usaha proteksi dan
sekuriti sistem pada lapis ke-3 ini. Di antaranya adalah :
TCP Wrapper
Program ini menyediakan layanan monitoring dan kontrol terhadap network services. Pada dasarnya, yang dilakukan oleh program ini adalah membuat daftar log mengenai aktivitas-aktivitas hubungan yang terjadi. Program ini dapat diambil secara gratis melalui anonymous FTP via ftp.cert.org yang terletak pada direktori pub/tools/tcp_wrappers/tcp_wrappers.*
Program ini menyediakan layanan monitoring dan kontrol terhadap network services. Pada dasarnya, yang dilakukan oleh program ini adalah membuat daftar log mengenai aktivitas-aktivitas hubungan yang terjadi. Program ini dapat diambil secara gratis melalui anonymous FTP via ftp.cert.org yang terletak pada direktori pub/tools/tcp_wrappers/tcp_wrappers.*
Swatch
Program Swatch menggabungkan daftar-daftar log yang telah diciptakan oleh program-program utilitas lain di samping kelebihannya yang mampu dikonfigurasi sehingga pada saat melakukan logging, Swatch bisa melakukan aksi lain berdasar pada prioritas-prioritas tertentu. Swatch tersedia melalui anonymous FTP dari sierra.stanford.edu pada direktori pub/sources.
Program Swatch menggabungkan daftar-daftar log yang telah diciptakan oleh program-program utilitas lain di samping kelebihannya yang mampu dikonfigurasi sehingga pada saat melakukan logging, Swatch bisa melakukan aksi lain berdasar pada prioritas-prioritas tertentu. Swatch tersedia melalui anonymous FTP dari sierra.stanford.edu pada direktori pub/sources.
SOCKS library dan sockd
Program ini menjadi alternatif lain dari implementasi konsep “TCP Wrapper”. Kegunaan utama program ini adalah mengkonsentrasikan semua layanan umum internet pada suatu titik. “sockd” dijalankan oleh “inetd” pada saat permintaan layanan tertentu muncul dan hanya memperbolehkan koneksi dari host-host yang telah terdaftar. Program ini tentu saja juga melakukan aktivitas log yang berkaitan dengan koneksi yang terjadi. Program ini dapat diperoleh melalui anonymous FTP pada host s1.gov pada direktori /pub dengan nama socks.tar.Z.
Program ini menjadi alternatif lain dari implementasi konsep “TCP Wrapper”. Kegunaan utama program ini adalah mengkonsentrasikan semua layanan umum internet pada suatu titik. “sockd” dijalankan oleh “inetd” pada saat permintaan layanan tertentu muncul dan hanya memperbolehkan koneksi dari host-host yang telah terdaftar. Program ini tentu saja juga melakukan aktivitas log yang berkaitan dengan koneksi yang terjadi. Program ini dapat diperoleh melalui anonymous FTP pada host s1.gov pada direktori /pub dengan nama socks.tar.Z.
Sumber : Joko Yuliantoro & Onno W. Purbo
No comments:
Post a Comment