Baik Queue Simple maupun Queue Tree, keduanya
sama-sama menerapkan sistem antrian yang didasarkan pada konsep HTB (Hierarchical
Token Bucket). Jadi sebenarnya sulit bagi kita menemukan perbedaan diantara
keduanya secara sekilas. Perlu analisa yang lebih mendalam karena sebagian
besar parameter Queue Simple - yang juga merupakan properti
HTB - dapat digunakan atau diterapkan pada Queue Tree begitu
juga sebaliknya.
Queue Tree
berfungsi untuk melimit bandwidth pada mikrotik yang mempunyai 2 koneksi internet
karna packet marknya lebih berfungsi dari pada di SimpleQueue,dan Digunakan
untuk membatasi satua rah koneksi saja baik itudownload maupun upload.
Untuk
Membuat Manajemen Bandwidth Queue Tree tahapannya adalah sebagai berikut :
1.
Membuat Mangle untuk Mark Connection dan Mark
Packet
2.
Membuat QueueType
3.
Membuat Queue Tree Per-Client.
Langkah Detilnya adalah sebagai
berikut:
1.
Login Kew inbox, selanjutnya pilih menu IP –
Firewall, kemudian klik tab Mangle
2.
Buat Mangle untuk Mark Connection klik tombol
+ setting seperti terlihat pada gambar dibawah ini
3.
Klik
Tombol OK
4.
Selanjutnya Buat Mangle untuk Mark Packet Klik
Tombol +
Keterangan
Mangle
digunakan sebagai atruran/rule pada pembatasan bandwidth. Pada Queue Tree
menggunakan 2 mark, yaitu Mark Connection dan Mark Packet
5.
Kemudian Klik OK
6.
Selanjutnya Buat Mangle Untuk Client yang
lain. Hasil Pembuatan Mark Connection dan Mark Packet terlihat seperti berikut
7.
Selanjutnya Buat Queue Type Download dan
Upload, klk menu Queue dan pilih Tab Queue Type
Penjelasan
·
Fungsi Rate inilah yang berfungsi sama dengan pengaturan simple
queue. Dengan memasukkan angka pada rate ini maka maksimal
download yang akan didapatkan per IP akan dibatasi mis. 512k (kbps).jika di pilih default 0 maka Bandwitdh akan di bagi rata sesuai client yang online.
·
Limit berfungsi untuk membatasi jumlah koneksi paralel yang
diperkenankan bagi tiap IP. artinya bila kita meletakkan nilai 20, maka cuma 20
koneksi simultan yang bisa didapat oleh 1 IP komputer.
·
Total Limit adalah total keseluruhan koneksi paralel yang diperkenankan
untuk seluruh PC yang ada di warnet anda. Secara matematika Total Limit 4000
dibagi dengan 50 koneksi per IP/ PC, maka akan didapat angka 80 total IP/ PC
yang bisa terkoneksi ke jaringan mikrotik anda.
·
Classifier adalah pembeda untuk jenis koneksi yang di Queue. Pada
gambar terconteng Dst. Address yang artinya pengaturan ini hanya berlaku untuk
packet packet download saja. Kalau untuk paket upload, maka yang di conteng
adalah Src. Address.
8.
Setelah dibuat Queue Type Selanjutnya Ke Inti
Bandwidth Manajemen yaitu pembuatan Queue Tree.
Klik Tab Queue Tree selanjutnya Buat dua buah Queue Tree Download dan
Upload
Penjelasan
·
Queue Type : Digunakan untuk memilih type
queue yang bisa dibuat secara khusus dibagian queu types
·
Limit At : Bandwidth minimal yang diperoleh
oleh target/ip yang diqueue
·
Max Limit : Bandwidth maksimal yang bisa
dicapai oleh target/ip yang diqueue.
·
Burst limit : Bandwidth maksimal yang bisa
dicapai oleh target/ip yang diqueue ketika burst sedang aktif
·
Burst time : Periode waktu dalam detik ,dimana
data Rate rata2 dikalkulasikan.
·
Burst Threshold : Digunakan ketika data Rate
dibawah nilai burst threshold maka burst
diperbolehkan.
Ketika data Rate sama dengan nilai burst threshold burst dilarang.
9.
Selanjutnya buat Queue tree untuk Client yang
lain dan uji dengan Speedtest
10.
Kemudian uji coba hasil Bandwidth Manjemen
Queue Tree Tersebut dengan mendownload disalah satu computer client, hasilnya
seperti terlihat pada gambar dibawah ini
Kesimpulan
Bandwidth Management
dengan Queue Tree Jenis PCQ
dipilih karena kemampuannya untuk membagi bandwidth secara adil dan merata. PCQ
atau per connection queue, akan
membagi bandwidth sesuai jumlah user yang sedang online. 1 orang full
bandwidth, 2 online orang – bandwidth dibagi 2, dan saat 3 orang online, maka
bandwidth akan dibagi 3 dan seterusnya. Berbeda dengan Simple queue, yang
membagi bandwidth secara fixed/ tetap, sehingga berapapun jumlah user yang
online, bandwidthnya tetap, dan cenderung malah berkurang (kalau overload).
Bandwidth
Manajemen dengan Queue Tree dirasakan lebih baik dikarenakan Fitur limit
bandwidth di mikrotik. Simple Queue tidak bisa mengalokasikan bandwith
kusus buat icmp sehingga apabila pemakaian bandwith di client sudah full
maka ping time nya akan naik dan
bahkan rto( request time out). Berbeda halnya dengan di Queue tree, untuk
men-setingnya kita membutuhkan setting mangle di Firewall. Namun
di Queue tree kita bisa mengalokasikan bandwith cmp (ping) ,
sehingga walau pun bandwith di client full ping time nya pun
masih stabil. Dan untuk queue tree kita bisa mengkustom rule apa saja
yang mau kita limit. Atau rule limit bebas berdasarkan apa yang kita mau.
Contoh, limit berdasar kan ip address, port dll.
Selamat Mencoba
No comments:
Post a Comment