Setelah
selesai dengan setting fitur yang dibutuhkan, terkadang admin jaringan
mengabaikan sisi kemanan router. Hal ini akan sangat riskan akan terjadinya
serangan terhadap router, terlebih ketika router langsung terkoneksi ke
internet dan memiliki ip public. Namun jangan salah, serangan terhadap router
tidak selalu berasal dari jaringan internet, bisa juga berasal dari jaringan
lokal. Kita akan coba bahas langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menjaga
router dari orang yang tidak bertanggung jawab. Beberapa konfigurasi
keamanan yang harus dilakukan di mikrotik adalah sebagai berikut:
1. Services
2. Manajemen User
3. MikroTik Neighbor
Discovery Protocol (MNDP)
Services
Router Mikrotik
menjalankan beberapa service untuk memudahkan cara user dalam mengakses router,
atau menggunakan fitur lainnya. Service ini by-default akan dijalankan oleh
router terus menerus. Kita bisa cek service yang dijalankan oleh mikrotik
di menu IP --> Services
Ada beberapa service
yang secara default dijalankan oleh router mikrotik. Berikut detail informasi
service router MikroTik dan kegunaannya.
- API : Application Programmable Interface, sebuah service yang mengijinkan user membuat custom software atau aplikasi yang berkomunikasi dengan router, misal untuk mengambil informasi didalam router, atau bahkan melakukan konfigurasi terhadap router. Menggunakan port 8728.
- API-SSL : Memiliki fungsi yang sama sama seperti API, hanya saja untuk API SSL lebih secure karena dilengkapi dengan ssl certificate. API SSL ini berjalan dengan menggunakan port 8729.
- FTP : Mikrotik menyediakan standart service FTP yang menggunakan port 20 dan 21. FTP biasa digunakan untuk upload atau download data router, misal file backup. Authorisasi FTP menggunakan user & password account router.
- SSH : Merupakan salah satu cara remote router secara console dengan secure. Hampir sama seperti telnet, hanya saja bersifat lebih secure karena data yang ditrasmisikan oleh SSH dienskripsi. SSH MikroTik by default menggunakan port 22.
- Telnet : Memiliki fungsi yang hampir sama dengan ssh hanya saja memiliki beberapa keterbatasan dan tingkat keamanan yang rendah. Biasa digunakan untuk remote router secara console. Service telnet MikroTik menggunakan port 23.
- Winbox : Service yang mengijinkan koneksi aplikasi winbox ke router. Tentu kita sudah tidak asing dengan aplikasi winbox yang biasa digunakan untuk meremote router secara grafik. Koneksi winbox menggunakan port 8291.
- WWW : Selain remote console dan winbox, mikrotik juga menyediakan cara akses router via web-base dengan menggunakan browser. Port yang digunakan adalah standart port HTTP, yaitu port 80.
- WWW-SSL : Sama seperti service WWW yang mengijinkan akses router menggunakan web-base, akan tetapi www-ssl ini lebih secure karena menggunakan certificae ssl untuk membangun koneksi antara router dengan client yang akan melakukan remote. By default menggunakan port 443.
Selanjutnya
adalah pertanyaan bagi administrator jaringan, apakah kemudian semua service
tersebut akan digunakan ?. Terkadang admin jaringan tidak terlalu peduli,
service tetap berjalan padahal tidak dibutuhkan, sehingga service ini bisa
dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab setiap saat. Pernahkah
Anda membuka terminal router MikroTik kemudian muncul pemberitahuan "failure
for user root from xx.xx.x.xxx via ssh" ? Error tersebut
menginformasikan bahwa ada user yang mencoba mengakses router dengan menebak
username dan password router.
Disable
Service
Untuk
meminimalisasi user mencoba mengakses router menggunakan service tertentu,
administrator jaringan bisa mematikan service yang dirasa tidak digunakan.
Misal kita hanya butuh memngakses router via winbox dan web-base, maka kita
bisa matikan service selain dua service tadi.
Available
From
Administrator
jaringan bisa membatasi dari jaringan mana router bisa diakses pada service
tertentu dengan menentukan parameter "Available From" pada setting
service. dengan menentukan "Available From", maka service hanya bisa
diakses dari jaringan yang sudah ditentukan. Ketika ada yang mencoba mengakses
router dari jaringan diluar allowed-address, secara otomatis akan ditolak oleh
router. Parameter "Available From" bisa diisi dengan IP address
ataupun network address.
Ubah
Port
Selain menentukan allowed address,
administrator jaringan juga bisa mengubah port yang digunakan oleh service
tertentu. Seseorang yang berkecimpung di dunia jaringan bisa menebak dengan
mudah port default yang biasa digunakan oleh service - service tertentu.
Management User
Beberapa
administrator kadang berpikir bahwa dengan memberi password saja sudah cukup.
Kemudian men-share username dan password ke beberapa rekan teknisi, bahkan
untuk teknisi yang hanya memiliki akses monitoring router juga diberikan hak
akses admin. Hal ini tentu akan sangat riskan ketika router yang dihandle
merupakan router penting. Berikut beberapa tips management user yang bijak.
Group
Policies
Teknisi yang
hanya memiliki tanggung jawab monitoring jaringan tidak membutuhkan hak akses
full terhadap router. Biasanya hak akses full hanya dimiliki oleh orang yang
paling tahu terhadap kondisi dan konfigurasi router. Admin jaringan bisa
membuat user sesuai dengan tanggung jawab kerja masing - masing dengan
menentukan group dan policies pada setting user. Jika menggunakan Winbox, masuk
ke menu System --> User --> Tab Group.
Ada
beberapa opsi kebijakan yang akan diberikan untuk menentukan priviledge user.
berikut detail opsi policy dan hak yang dimiliki :
- local : kebijakan yang mengijinkan user login via local console (keyboard, monitor)
- telnet : kebijakan yang mengijinkan use login secara remote via telnet
- ssh : kebijakan yang mengijinkan user login secara remote via secure shell protocol
- ftp : Kebijakan yang mengijinkan hak penuh login via FTP, termasuk transfer file dar/menuju router. User dengan kebijakan ini memiliki hak read, write, dan menghapus files.
- reboot : Kebijakan yang mengijinkan user me-restart router.
- read : Kebijakan yang mengijinkan untuk melihat Konfigurasi router. Semua command console yang tidak bersifat konfigurasi bisa diakses.
- write : Kebijakan yang mengijinkan untuk melakukan konfigurasi router, kecuali user management. Policy ini tidak mengijinkan user untuk membaca konfigurasi router, user yang diberikan policy wirte ini juga disarankan juga diberikan policy read.
- policy : Kebijakan yang meemberikan hak untuk management user. Should be used together with write policy. Allows also to see global variables created by other users (requires also 'test' policy).
- test : Kebijakan yang memberikan hak untuk menjalankan ping, traceroute, bandwidth-test, wireless scan, sniffer, snooper dan test commands lainnya.
- web : Kebijakan yang memberikan hak untuk remote router via WebBox
- winbox : Kebijakan yang memberikan hak untuk remote router via WinBox
- password : Kebijakan yang memberikan hak untuk mengubah password
- sensitive : Kebijakan yang memberikan hak untuk melihat informasi sensitif router, misal secret radius, authentication-key, dll.
- api : Kebijakan yang memberikan hak untuk remote router via API.
- sniff : Kebijakan yang memberikan hak untuk menggunakan tool packet sniffer.
Allowed
Address
"Allowed
Address" digunakan untuk menentukan dari jaringan mana user tersebut boleh
akses ke router. Misalkan admin jaringan memiliki kebijakan bahwa teknisi hanya
boleh mengankses router melalui jaringan lokal, tidak boleh melalui jaringan
public. pada kasus seperti ini, kita bisa menggunakan opsi "Allowed
Address".
3. MikroTik Neighbor
Discovery Protocol (MNDP)
Merupakan layer 2
broadcast domain yang mengijinkan perangkat yang support MNDP atau CDP untuk
saling "menemukan". Contoh paling sederhana ketika kita scan winbox
untuk meremote router. Dengan melakukan scan, akan muncul informasi mac
address, identity, dan ip address router. Sehingga pada saat MNDP ini berjalan,
user yang berada dalam jaringan router bisa dengan mudah menemukan router, dan
mengetahui beberapa informasi router. Pada router Mikrotik, router yang
menjalankan MNDP bisa dilihat di menu IP --> Neighbors. Akan terlihat router
yang sedang terkoneksi dan menjalankan MNDP.
Agar router tidak
menampilkan informasi ketika ada user yang melakukan scan discovery protokol,
administrator jaringan disarankan untuk men-disable discovery interface. Jika
menggunakan Winbox, masuk ke menu IP --> Neighboor --> Tab Discovery
Interfaces.
Misalnya kita
disable ether2 pada setting discovery interfaces, maka router tidak dapat di
scan atau "ditemukan" dari jaringan yang terkoneksi ke ether2.
Semoga Bermanfaat
Sumber : www. mikrotik.co.id
No comments:
Post a Comment