Microsoft SQL Server telah dikenal sebagai salah satu server
database yang paling banyak digunakan. Salah satu keunggulannya adalah
integrasinya dengan sistem operasi Windows sehingga memudahkan operasinya. Berikut ini
adalah 12 tips yang
perlu diketahui seorang
Administrator Database dalam mem-backup
database di SQL Server 2000,
terutama jika database yang ditanganinya berukuran besar
1. Walaupun
server Anda dilengkapi tape
drive, usahakan melakukan
backup database pada harddisk lokal
dulu, setelah itu salin atau backup lagi ke dalam tape Kerugian
yang dirasakan jika Anda langsung mem-backup database ke
dalam tape adalah
waktu backup yang dibutuhkan
akan lebih lama karena kecepatan tape
drive umumnya jauh lebih lambat dari
pada harddisk. Kelambanan proses
ini juga akan
berdampak pada unjuk
kerja server karena untuk
waktu yang lama server akan terpengaruh proses backup ini,
apalagi jika saat
itu database juga
sedang digunakan banyak pengguna
yang melakukan INSERT, UPDATE, dan
DELETE terhadap data-data di
dalamnya sehingga hal tersebut
juga akan membuat proses backup
semakin lama.
2.
Lakukan backup ke dalam beberapa backup device. Dengan cara
ini, SQL Server akan
membuat backup thread
secara terpisah sehingga backup akan dijalankan secara paralel.
3. Backup
akan lebih cepat
selesai jika dilakukan
pada disk array. Semakin banyak disk
dalam array tersebut, semakin cepat backup diselesaikan.
4.
Lakukan backup pada waktu-waktu akses database
rendah. Hindari proses backup
di tengah hari kerja yang sibuk.
5. Jika
Anda mem-backup sebuah database untuk
direstorasi lagi di server lain,
jalankan full backup untuk meminimalkan waktu restorasi database. Walaupun jalannya full backup lebih lama daripada differential dan
incremental backup, proses restorasinya merupakan yang
tercepat.
6. Jika yang diutamakan adalah lama proses
backup, jalankan incremental backup karena
ia yang tercepat dibandingkan
metode yang lainnya. Namun demikian, incremental backup
akan membutuhkan waktu paling lama saat restorasi database.
7. Pilih
differential backup dibandingkan
incremental backup jika data dalam database sering berubah. Hal ini
disebabkan differential backup
hanya mendeteksi data-data
page yang telah berubah
sejak backup database
terakhir dilakukan. Dengan cara
ini, waktu yang
dibutuhkan server untuk melakukan rolling forward transaction saat
melakukan recovery transaction log pada incremental backup bisa banyak dihemat. Pada
kasus ini, differential backup
akan meningkatkan proses
recovery secara signifikan.
8. Usahakan untuk menempatkan database Anda pada beberapa file dan
filegroup sehingga Anda memiliki kesempatan untuk mem-backup file/filegroup tertentu
saja.
9.
Gunakan
Windows NT Performance Monitor
atau Windows2000 System
Monitor untuk memantau
unjuk kerja server selama proses backup berlangsung.
Counter yang bisa Anda pantau adalah:
a) SQL Server Backup Device: Device Throughput
Bytes/sec, untuk memantau hasil pada
backup device (bukan operasi backup/restore secara keseluruhan).
b) SQL
Server Databases:
Backup/Restore Throughput/sec, untuk memantau hasil backup/restore secara keseluruhan.
c)
PhysicalDisk:
% Disk Time,
untuk memonitor aktivitas baca/tulis.
d)
Physical
Disk Object: Avg.
Disk Queue Length,
untuk memantau antrian permintaan akses ke disk.
10.
Untuk
mengurangi waktu backup, usahakan
untuk mem- backup lebih sering (tapi ingat bahwa backup tetap dianjurkan dilakukan
pada waktu akses database-nya rendah). Dengan differential backup, semakin sering Anda melakukan backup, semakin cepat prosesnya
selesai karena SQL Server hanya
menangkap bagian-bagian data yang berubah.Tentunya keuntungan melakukan
backup yang lebih sering adalah
Anda mendapatkan backup data yang
lebih up-to-date sehingga kalaupun terjadi
musibah, Anda bisa mengandalkan backup tersebut.
11. Tempatkan tape drive pada SCSI
bus yang terpisah dari disk drive
atau CD-ROM drive. Kebanyakan
tape drive akan bekerja lebih baik
jika ia memiliki SCSI bus
tersendiri untuk setiap tape drive
yang digunakan. Keberadaan bus
untuk setiap tape drive akan
memaksimalkan unjuk kerja
backup dan mencegah konflik dengan drive lain.
Microsoft menyarankan
penggunaan SCSI bus tersendiri
untuk setiap tape
drive dengan rasio transfer lebih dari
50% dari kecepatan SCSI
bus-nya.
12.
Gunakan
snapshot backup dari
SQL Server 2000
untuk database yang berukuran
sangat besar. Teknologi snapshot
backup dan restore mendukung hardware
dan software khusus yang dibuat
oleh vendor pihak ketiga. Keuntungan
paling besar dari snapshot backup
adalah waktu operasinya yang dapat menjadi sangat singkat.
Sumber :
Tips Dan Trik SQL Server 2000, Feri Djuandi MCSE
|
Kursus, kursus Komputer, kursus komputer murah, kursus Komputer murah di bandung, pelatihan komputer di bandung Kursus Komputer Bandung, Kursus Komputer Online, Private Komputer, Private Komputer Online private komputer di bandung, private komputer dirumah, Private komputer ke rumah di bandung , Training, Training Online, Training online Bandung, download Modul Training, Jasa Komputer, Jasa install komputer di bandung,
No comments:
Post a Comment