Lokasi : Komplek Graha Bukit Raya 1 Blok G3 No 16 LT 3, Bandung Barat

Lokasi : Komplek Graha Bukit Raya 1 Blok G3 No 16 LT 3, Bandung Barat

VIDEO TUTORIAL MIKROTIK VIDEO + MODUL TRAINING ORDER BISA VIA TOKOPEDIA KLIK LINK GAMBAR

VIDEO TUTORIAL MIKROTIK  VIDEO + MODUL TRAINING ORDER BISA  VIA TOKOPEDIA KLIK LINK GAMBAR
Update Video Tutorial > Lebih dari 350 Video Tutorial MIkrotik

Jadwal Training Mikrotik Running Setiap Awal dan Akhir Bulan

Excel Fundamental, Excel Advanced, Dan Excel Programming VBA

IT TRAINING CENTER CONTACT : 0812-1451-8859 / 081-1219-8859

Mengenal Perangkat Wireless LAN



1.       Access Point (AP)

Fungsi Access Point ibaratnya sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel. Pada WLAN, alat untuk mentransmisikan data disebut dengan Access Point dan terhubung dengan jaringan LAN melalui kabel. Fungsi dari AP adalah mengirim dan menerima data, sebagai buffer data antara WLAN dengan Wired LAN, mengkonversi sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalukan melalui kabel atau disalurkan keperangkat WLAN yang lain dengan dikonversi ulang menjadi sinyal frekuensi radio. Satu AP dapat melayani sejumlah user sampai 30 user. Karena dengan semakin banyaknya user yang terhubung ke AP maka kecepatan yang diperoleh tiap user juga akan semakin berkurang. Ini beberapa contoh produk AP dari beberapa vendor.





                                                  Gambar : Access Point



 2.      Wireless Router

Selain Menggunakan Access Point  kita juga bisa menggunakan Wireless Router sebagai Access Point. Fungsi   Wireless   router   hampir   sama   dengan   router   pada   jaringan   kabel yaitu  meneruskan paket                data      dalam   jaringan  komputer.  Beberapa vendor sudah menyediakan perangkat yang buit in yaitu sudah mempunyai fungsi modem, router, dan Access Point.



      
3. Extension Point

Untuk mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan, designer dapat menambahkan extension point untuk memperluas cakupan jaringan. Extension point hanya berfungsi layaknya repeater untuk client di tempat yang lebih jauh. Syarat agar antara akses point bisa berkomunikasi satu dengan yang lain, yaitu setting channel di masing-masing AP harus sama. Selain itu SSID (Service Set Identifier) yang digunakan juga harus sama. Dalam praktek dilapangan biasanya untuk aplikasi extension point hendaknya dilakukan dengan menggunakan merk AP yang sama.




Gambar : Jaringan menggunakan Extension Point


4.  Antena

Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang merambat pada sebuah konduktor menjadi gelombang elektromagnetik yang merambat diudara. Antena memiliki sifat resonansi, sehingga antena akan beroperasi pada daerah tertentu. Ada beberapa tipe antena yang dapat mendukung implementasi WLAN, yaitu :


 a.  Antena omnidirectionalgb2

Yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal kesegala arah dengan daya yang sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain dari antena omni directional harus memfokuskan dayanya secara horizontal (mendatar), dengan mengabaikan pola pemancaran ke atas dan kebawah, sehingga antena dapat diletakkan ditengah-tengah base station. Dengan demikian keuntungan dari antena jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun, kesulitannya adalah pada pengalokasian frekuensi untuk setiap sel agar tidak terjadi interferensi

Gambar : Jangkauan area Antena omnidirectional


b. Antena directional

Yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu. Antena ini idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung atau untuk daerah yang mempunyai konfigurasi cakupan area yang kecil seperti pada lorong-lorong yang panjang.
                                            Gambar : jangkauan arean antena directional

5.  Wireless LAN Card

WLAN Card dapat berupa PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association), ISA Card, USB Card atau Ethernet Card. PCMCIA digunakan untuk notebook, sedangkan yang lainnya digunakan pada komputer desktop. WLAN Card ini berfungsi sebagai interface antara system operasi jaringan client dengan format interface udara ke AP. Khusus notebook yang keluaran terbaru maka WLAN Cardnya sudah menyatu didalamnya. Sehingga tidak keliatan dari luar.

        Gambar : Wireless LAN Card



 5.   POE (Power Over Ethernet)

Agar kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk “menghidupkan” access point maka anda memerlukan alat “POE” ini yang fungsinya mengalirkan listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP, dengan alat ini maka anda tidak perlu repot-repot lagi mengulur kabel listrik ke atas tower, lebih praktis dan hemat.



Gambar : Power Over Ethernet



6.  Kabel Pigtail/Kabel Jumper
Kabel Pigtail atau kabel jumperl diperlukan untuk menghubungkan antara antena omni dengan dengan access point, perhatikan panjang maksimal yang diperlukan hanya 1 meter, selebih dari itu anda akan mengalami degradasi sinyal(loss dB) Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point anda.


Gambar : Kabel Pigtail/Kabel Jumper
7.    Box Access Point

Untuk melindungi access point anda, maka diperlukan pelindung berbentuk kotak, bisa terbuat dari plastik atau plat besi, rata-rata kotak ini sudah dilengkapi dengan kunci pengaman, dan box ini memang harus diletakkan persis di bawah antena.


Gambar : Box Access Point

8. Kabel UTP/STP

Meski namanya perangkat wireless, namun peranan kabel juga diperlukan, kabel UTP/STP ini diperlukan untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada LAN lokal anda, jadi di bawah dia bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke Hub/Switch, pilihlah kabel UTP/STP yang berkualitas baik guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE
.



    Gambar : Kabel STP

9.      Penangkal Petir (Lightning Arrester)

Sebagai pengaman dari petir maka anda memerlukan alat ini yang berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir menyambar ke kabel pembumian(grounding), komponen ini dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air. Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless tetap rentan terhadap serangan petir.

10.  Tower

Guna mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, anda perlu menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa menangkap sinyal radio anda dengan baik.



Share

Artikel Lainnya :



No comments:

Post a Comment

Training Bulan ini

Padepokan IT Course

Lokasi Training
Jl. H.Gofur Komplek Graha Bukit Raya 1 Blok G3 No 16 Lantai 3, Cilame, Bandung Barat

Telp : 081214518859 (WhatsApp)
E-Mail : padepokanit.course@gmail.com
Instagram : @padepokanit
Website : www.padepokanit.com

Info Site

User Online Padepokan-IT Course

IT Tutorial, Training & IT Solution