Pada Tutorial kali ini akan
dibahas bagaimana mengimplementasikan DHCP Relay dimikrotik. DHCP Relay
merupakan sebuah metode untuk distribusi IP Address ke perangkat client dengan
memanfaatkan DHCP server yang terpusat pada router lain. Sehingga bisa
dikatakan router yang menjadi DHCP relay hanya meneruskan 'DHCP Request' dari perangkat client
ke DHCP server. Pada studi kasus ini akan dibahas bagaimana membuat Backup DHCP
jika IP DHCP yang dibuat habis.
Jadi mekanisme kerjanya jika ada
client yang merequest DHCP Server maka Mikrotik akan memberikan IP DHCP Server
dengan segmen yang berbeda jika IP sudah habis. Missal IP DHCP Server utama
192.168.2.0/24 maka PC Client Tersebut akan di kasih Segmen IP 192.168.3.0/24. Contoh
ril di sebuah kantor terdapat jumlah PC 200 yang menggunakan DHCP Server,
kemudian ada penambahan computer baru sebanyak 100 unit. Maka IP DHCP Server
harus melakukan Next Pool ke DHCP Pool 2 supaya Client masih bisa mendapatkan
Akses Internet dari Mikrotik.
Berikut Langkah Detailnya
1.
Tambahkan IP Address Baru di interface
Ether2-LAN dengan IP 192.168.3.1/24
2.
Selanjutnya Masuk ke menu IP – DHCP Server, dan
Klik DHCP Setup
3.
Tentukan Interface ke ether2-LAN
4.
Selanjutnya Pada pilihan IP Address Space rubah Segmen IP ke 192.168.3.0/24 dengan
Gateway 192.168.3.1
5.
Dan arahkan DHCP Relaynya ke 192.168.2.1
RELAY KE GATEWAY 192.168.2.1 |
6.
Ikuti langkah pembuatan sampai selesai. hasilnya Seperti terlihat pada Gambar dibawah ini
7.
Kemudian Masuk ke IP Pool dan Edit DHCP Pool 1, selanjutnya pada bagian Next Pool arahkan ke
DHCP Pool 2
8.
Kemudian lakukan ujicoba. Maka otomatis client
akan di arahkan ke DHCP Pool 2 jika IP DHCP Server di DHCP Pool 1 Habis. seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Demikian Tutorial Penggunaan DHCP Relay di Mikrotik. Sampai
pada tahap ini jika pada client di setiap network melakukan 'DHCP Request',
maka alokasi IP Address akan didapat dari distribusi DHCP Server di DHCP Pool 2
sebagai Backup DHCP.
Selamat Mencoba
No comments:
Post a Comment